Loading...

Pengertian Pecahan Biasa, Murni, Tidak Murni dan Campuran Beserta Contohnya Lengkap (Materi SMP)

Advertisement
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk “a/b”, dengan a dan b adalah bilangan bulat, b  0, dan b bukan faktor dari a. bilangan a disebut pembilang dan bilangan b disebut penyebut. Ada banyak sekali jenis-jenis pecahan, beberapa di antaranya adalah pecahan biasa atau pecahan sederhana, pecahan murni, pecahan tidak murni, dan pecahan campuran. Lalu tahukah kalian apa perbedaan dari keempat jenis pecahan tersebut? Mari kita bahas.

Pengertian Pecahan Biasa/Sederhana, Murni, Tidak Murni dan Campuran Beserta Contohnya Lengkap
Perhatikan gambar di atas. Daerah persegi dibagi menjadi 4 bagian yang sama luasnya. Daerah yang diarsir bewarna ungu adalah 1 bagian dari 4 bagian yang sama dan dinyatakan dengan 1/4. Daerah yang tidak diarsir adalah 3 dari 4 bagian yang sama dan dinyatakan dengan 3/4.

Pecahan 1/4 dan 3/4 memiliki pembilang yang nilainya lebih kecil dari nilai penyebutnya. Pecahan seperti ini disebut pecahan murni (pecahan sejati). Contoh pecahan biasa lainnya adalah 1/2, 1/3, 2/3, 4/5, 5/6, dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila nilai pembilang lebih kecil dari nilai penyebut suatu pecahan, maka pecahan itu disebut pecahan biasa yang murni.

Sekarang perhatikan pecahan-pecahan berikut: 4/3, 3/2, 6/5, 7/6. Pecahan-pecahan tersebut memiliki pembilang yang nilainya lebih besar dari nilai penyebutnya. Pecahan seperti itu disebut dengan pecahan biasa yang tidak murni.

Apabila suatu pecahan dituliskan 13/4, bila kalian perhatikan terdapat sebuah bilangan cacah, yaitu 1 dan sebuah pecahan murni, yaitu 3/4. Pecahan seperti ini disebut pecahan campuran. Secara umum bentuk pecahan murni, pecahan tidak murni, dan pecahan campuran dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk suatu bilangan pecahan a/b dengan b  0, maka:
1.
Jika a < b, maka a/b disebut pecahan murni.
2.
Jika a > b, maka a/b disebut pecahan tidak murni
3.
Jika mc/d dengan m bilangan cacah dan c/d pecahan biasa, maka mc/d disebut pecahan campuran.
(Pecahan murni dan pecahan tidak murni merupakan pecahan biasa atau pecahan sederhana).

Ringkasan:

Berikut ini adalah ringkasan definis/pengertian serta contoh pecahan biasa, pecahan murni, pecahan tidak murni, serta pecahan campuran.
Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan bilangan bulat. Contoh-contoh pecahan biasa adalah sebagai berikut.
2/3, 4/5, 6/7, 10/3, 15/8, dan 17/9.

Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan bilangan bulat, dan berlaku pembilang kurang dari penyebut atau pembilang nilainya lebih kecil dari penyebut. Pecahan murni dapat dikatakan pecahan biasa, tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan pecahan murni. Contoh-contoh pecahan murni adalah sebagai berikut.
1/2, 1/3, 2/3, 3/4, 3/5, dan 4/9.

Pecahan Tidak Murni
Pecahan tidak murni adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan bilangan bulat, dan berlaku pembilang lebih dari penyebut atau pembilang nilainya lebih besar dari penyebut. Pecahan tidak murni juga dapat dikatakan pecahan biasa, tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan pecahan tidak murni. Contoh-contoh pecahan tidak murni adalah sebagai berikut.
3/2, 4/3, 7/3, 9/4, 11/5, dan 12/9.

Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bagian bulat dan bagian pecahan murni. Contoh-contoh bilangan pecahan campuran adalah sebagai berikut.
2 1/2, 4 2/3, 5 4/5, 7 1/6, 8 5/6, dan 9 2/9.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru